sepanjang jalan kota
lalu dikendongnya ke hulu ke hilir
mundar mandir
di gigi longkang kotaku yang hanyir
dia bukan parasit kota
hanya kerna dia tidur di bawah jambatan hidup
berlapikkan kotak-kotak lusuh
dia bukan manusia gila
seperti yang kau sangka
hanya kerna dia hidup dengan dunianya sendiri
mengunyah takdir yang ditentukan tuhan
dia adalah seorang seniman
seperti kalian
mengutip diksi-diksi
untuk secangkir puisi
fauzirashid
(KL 8.6.11)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan