kalau kami lapar
kau tak pernah sedar
kerna kau anak bangsawan
tempat kau tinggi di awan
kerna kau anak bangsawan
apa kau tahu jerih kami
kais pagi makan pagi
mengais petang
belum tentu apa yang datang
hanya kerna kau anak bangsawan
niaga kau dengan jutawan
engkau terlalu sedar
modal kau tak perlu bayar
kerna kami anak petani
niaga kami tiada yang perhati
kami terlalu sedar
modal kami sekelumit dinar
hanya kerna kami anak petani
kami masih terpancang di sini
menadah puisi
fauzirashid
31.1.10
31 Januari 2010
28 Januari 2010
Cuma Provokasi
i.
dulu
kepala lembu
kini
kepala babi
provokasi
provokasi
provokasi
dulu
kini
dan selama-lamanya
ii.
jangan pedulikan provokasi,
kita perlu jaga perpaduan
biar hidup aman.
biar hormati sesama manusia...
hormati kepelbagaian bangsa, fahaman dan agama,
pedulikan mereka
dua tiga kerat sianjing batat
yang melakukan provokasi...
biarkan mereka
terjun dengan labu-labunya...
fauzirashid
28.1.10
dulu
kepala lembu
kini
kepala babi
provokasi
provokasi
provokasi
dulu
kini
dan selama-lamanya
ii.
jangan pedulikan provokasi,
kita perlu jaga perpaduan
biar hidup aman.
biar hormati sesama manusia...
hormati kepelbagaian bangsa, fahaman dan agama,
pedulikan mereka
dua tiga kerat sianjing batat
yang melakukan provokasi...
biarkan mereka
terjun dengan labu-labunya...
fauzirashid
28.1.10
26 Januari 2010
Aku & Sebatang Lampu
sebatang lampu
diurung kelkatu
sedihnya berliku
hampir setiap malam dia menelanjangi kelkatu-kelkatu senja yang
sering kepatahan sayap
memerhati rangkak mereka yang tewas dengan gerimis
mencari-cari rongga pada aspal kehidupan yang basah
sebatang lampu
umpama aku
sering dirongga pilu
dilorong yang berliku
fauzirashid
(disenja yang gerimis)
26.1.10
diurung kelkatu
sedihnya berliku
hampir setiap malam dia menelanjangi kelkatu-kelkatu senja yang
sering kepatahan sayap
memerhati rangkak mereka yang tewas dengan gerimis
mencari-cari rongga pada aspal kehidupan yang basah
sebatang lampu
umpama aku
sering dirongga pilu
dilorong yang berliku
fauzirashid
(disenja yang gerimis)
26.1.10
25 Januari 2010
Rintihan
dengan getaran bayu
kau rempuhi samudera luas
lalu kau temui aku
yang setia menunggumu
setelah membasahkan rindu
pada diriku yang dahaga
untuk kesekian kalinya,
lalu kaupun pergi
meninggalkan aku sendiri
dalam sepi
hai ombak yang itu
sampainya hatimu
kembalilah kepadaku
yang terlalu rindu
menunggu dan menunggu
hanya untukmu
fauzirashid
24.1.10
kau rempuhi samudera luas
lalu kau temui aku
yang setia menunggumu
setelah membasahkan rindu
pada diriku yang dahaga
untuk kesekian kalinya,
lalu kaupun pergi
meninggalkan aku sendiri
dalam sepi
hai ombak yang itu
sampainya hatimu
kembalilah kepadaku
yang terlalu rindu
menunggu dan menunggu
hanya untukmu
fauzirashid
24.1.10
22 Januari 2010
KepadaMu Tuhan
KepadaMu tuhan
ku sandarkan harapan
dalam setiap langkah kehidupan
Agar;
ku diberikan pedoman
kekal di atas landasan
Agar;
setiap bacaan
Kau dengarkan
Agar;
setiap permohonan
Kau tunjukan jalan
Agar;
aku bisa terus
dilandasanMu yang lurus
mendapat perlindungan
meninggalkan kabus
untuk menuju
kepadaMu Tuhan
lalu;
kusandarkan harapan
mohon pertolongan
mohon ampunan
oo...Tuhan
fauzirashid
(malam yang hening sekali)
22.1.10
ku sandarkan harapan
dalam setiap langkah kehidupan
Agar;
ku diberikan pedoman
kekal di atas landasan
Agar;
setiap bacaan
Kau dengarkan
Agar;
setiap permohonan
Kau tunjukan jalan
Agar;
aku bisa terus
dilandasanMu yang lurus
mendapat perlindungan
meninggalkan kabus
untuk menuju
kepadaMu Tuhan
lalu;
kusandarkan harapan
mohon pertolongan
mohon ampunan
oo...Tuhan
fauzirashid
(malam yang hening sekali)
22.1.10
Kumpulan 13
(Kumpulan 13 Kuala Selangor)
Mereka masuk pakatan
harap-harap dapat pangkat besar
kuasa besar
laba besar
untuk makan besar
Tapi bila hakikat
mereka dapat pangkat kecil
kuasa kecil
laba kecil
mereka tetap mahu makan besar
Untuk itu
tak apa kalau mereka perlu jadi munafik
Itulah hakikat kumpulan 13
fauzirashid
21.1.10
Mereka masuk pakatan
harap-harap dapat pangkat besar
kuasa besar
laba besar
untuk makan besar
Tapi bila hakikat
mereka dapat pangkat kecil
kuasa kecil
laba kecil
mereka tetap mahu makan besar
Untuk itu
tak apa kalau mereka perlu jadi munafik
Itulah hakikat kumpulan 13
fauzirashid
21.1.10
21 Januari 2010
Akhirnya
di lantai kakilima kehidupannya yang hanyir
diletaknya semangkuk harap
nasibnya yang kemek
menadah simpati
pada kaki-kaki yang lewat
kota yang sarat
perempuan itu terus menyeret hidup
dengan mangkuknya yang retak seribu
mengharung takdir pada bibir
kehidupannya yang bernanah
sepi dan
tiada yang peduli
fauzirashid
(kenangan ketika menelusuri malam di Lorong Hj Taib, KL)
21.1.10
diletaknya semangkuk harap
nasibnya yang kemek
menadah simpati
pada kaki-kaki yang lewat
kota yang sarat
perempuan itu terus menyeret hidup
dengan mangkuknya yang retak seribu
mengharung takdir pada bibir
kehidupannya yang bernanah
sepi dan
tiada yang peduli
fauzirashid
(kenangan ketika menelusuri malam di Lorong Hj Taib, KL)
21.1.10
18 Januari 2010
Di Pantai Rindu
di pantai rindu
ombak menghakis jejak kasih
yang dilalui sang gadis
cintanya pun terguris
lukanya menghiris
disenja yang gerimis
diapun menangis
fauzirashid
pantai feringgi,penang
22.12.09
ombak menghakis jejak kasih
yang dilalui sang gadis
cintanya pun terguris
lukanya menghiris
disenja yang gerimis
diapun menangis
fauzirashid
pantai feringgi,penang
22.12.09
Anjing Batat
(buat kumpulan yang menggelar diri GKPPNS)
tetiba mereka menyalak
sebagai ahli parti
untuk jatuhkan negeri
jaguh pejuang agama
jaguh pejuang bangsa
siapakah mereka?
untuk mendesak kami keluar pakatan
dengan bilangan dua tiga kerat
merekalah sianjing batat
kurap dan sesat
fauzirashid
29.12.09
tetiba mereka menyalak
sebagai ahli parti
untuk jatuhkan negeri
jaguh pejuang agama
jaguh pejuang bangsa
siapakah mereka?
untuk mendesak kami keluar pakatan
dengan bilangan dua tiga kerat
merekalah sianjing batat
kurap dan sesat
fauzirashid
29.12.09
17 Januari 2010
Dia
dengan langkah tempang
dia mengunyah kepedihan
lalu mengheret takdir
hingga keakhir
fauzirashid
(melihat seorang pengemis tua di kota bandung)
Disember 2006
dia mengunyah kepedihan
lalu mengheret takdir
hingga keakhir
fauzirashid
(melihat seorang pengemis tua di kota bandung)
Disember 2006
15 Januari 2010
Dairi Seorang Pengemis
dari riak muka dan gerak langkah
kubaca setiap hati mereka-mereka yang liwat
ditangga jejantas menghela kehidupan yang sarat
sebelum menadah meminta pasrah
aku mengerti
kalau ada kepingan-kepingan yang luruh
pasti dari hati yang luluh
kerna bukan aku memaksa kalian
cuma menghulurkan tangan menagih kasihan
terima kasih
hati-hati yang ikhlas
dari aku sebutir sampah
yang hilang upaya mengheret hidup
dalam lalulintas kota yang deras
maafkan aku
fauzirashid
kota bandung
disember 2006
kubaca setiap hati mereka-mereka yang liwat
ditangga jejantas menghela kehidupan yang sarat
sebelum menadah meminta pasrah
aku mengerti
kalau ada kepingan-kepingan yang luruh
pasti dari hati yang luluh
kerna bukan aku memaksa kalian
cuma menghulurkan tangan menagih kasihan
terima kasih
hati-hati yang ikhlas
dari aku sebutir sampah
yang hilang upaya mengheret hidup
dalam lalulintas kota yang deras
maafkan aku
fauzirashid
kota bandung
disember 2006
13 Januari 2010
Keputusan
jika keputusan kau rahsia
keadilanlah yang kau tunda
kezaliman pun melata
fauzirashid
(menunggu keputusan penghakiman dun perak)
13.1.10
keadilanlah yang kau tunda
kezaliman pun melata
fauzirashid
(menunggu keputusan penghakiman dun perak)
13.1.10
08 Januari 2010
Seorang Tua & Kota
seorang tua
asyik mengunyah takdir
di birai tangga;
mendengar derap sepatu
menyeret kehidupan
dalam arus waktu
dia yang tahu;
suka duka kota ini
dalam keringat dan tangis
menadah ludah dan najis
maki hamun dan hon-hon
dalam lalu lintas yang deras
dia yang tahu
seorang tua itu
mengunyah waktu
fauzirashid
kota bandung
disember 2006
asyik mengunyah takdir
di birai tangga;
mendengar derap sepatu
menyeret kehidupan
dalam arus waktu
dia yang tahu;
suka duka kota ini
dalam keringat dan tangis
menadah ludah dan najis
maki hamun dan hon-hon
dalam lalu lintas yang deras
dia yang tahu
seorang tua itu
mengunyah waktu
fauzirashid
kota bandung
disember 2006
07 Januari 2010
Tembok6
telah kulepasi seribu tembok
untuk menghampirimu
untuk memiliki rindumu
untuk merangkol kasihmu
namun
sayangku
kau pergi jua
ke sebalik tembok-tembok
yang masih belum kulepasi
aku akan terus
melangkahi tembok-tembok itu
fauzirashid
7.1.10
untuk menghampirimu
untuk memiliki rindumu
untuk merangkol kasihmu
namun
sayangku
kau pergi jua
ke sebalik tembok-tembok
yang masih belum kulepasi
aku akan terus
melangkahi tembok-tembok itu
fauzirashid
7.1.10
05 Januari 2010
Bahasa Alam
pelangi yang melengkung
menibarkan tujuh warna murung
dalam kanvas senja yang menjingga
adalah bahasa alam
halilintar yang membelah
menujah cahaya marah
dalam gelap gitap malam
adalah bahasa alam
dan lautan membawa arus
terus pasrah dalam rentak angin
debur ombak yang pecah pada setiap batuan dan pepasir
adalah bahasa alam
gunung gemunungku umpama raksaksa pejam
dalam selimut kehijauan fauna
diam membekam dendam
dalam bahasa alam
fauzirashid
5.1.10
menibarkan tujuh warna murung
dalam kanvas senja yang menjingga
adalah bahasa alam
halilintar yang membelah
menujah cahaya marah
dalam gelap gitap malam
adalah bahasa alam
dan lautan membawa arus
terus pasrah dalam rentak angin
debur ombak yang pecah pada setiap batuan dan pepasir
adalah bahasa alam
gunung gemunungku umpama raksaksa pejam
dalam selimut kehijauan fauna
diam membekam dendam
dalam bahasa alam
fauzirashid
5.1.10
Langgan:
Catatan (Atom)
Belum bertajuk
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
bila malam pekat kita makin dekat makin dekat makin dekat makindekat malam semakin pekat kita semakin dekat semakin dekat semakindekat fau...
-
pelangi kembali melengkung dilangit mendung pada senja yang menjingga menibarkan tujuh warna gerimis ada laungan keramat bersama beburung ya...