i
tidak pernah dia menghitung dosa
mengheret cengkerang palsu
saban waktu
ii
diapun merangkak dalam cengkerang dusta
mengunyah pepasir senja
senja yang tidak lagi berpelangi
bila ombak membawa desah angin
diapun terus menghilang
menyusup lubang-lubang
faziz ar
27.1.13
(cantuman puisi 2011}
23.10.11
27 Januari 2013
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Belum bertajuk
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
pelangi kembali melengkung dilangit mendung pada senja yang menjingga menibarkan tujuh warna gerimis ada laungan keramat bersama beburung ya...
-
kau terus membiarkan tanda soalmu melengkong dihujung gerabak pertanyaan diri sedang di bawahnya sengaja kau letak sebutir batumu yang berat...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan