15 Januari 2010

Dairi Seorang Pengemis

dari riak muka dan gerak langkah
kubaca setiap hati mereka-mereka yang liwat
ditangga jejantas menghela kehidupan yang sarat
sebelum menadah meminta pasrah

aku mengerti
kalau ada kepingan-kepingan yang luruh
pasti dari hati yang luluh
kerna bukan aku memaksa kalian
cuma menghulurkan tangan menagih kasihan

terima kasih
hati-hati yang ikhlas
dari aku sebutir sampah
yang hilang upaya mengheret hidup
dalam lalulintas kota yang deras

maafkan aku

fauzirashid
kota bandung
disember 2006

3 ulasan:

  1. "kita pula sering mengemis kepada tuhan,
    maafkan kami,tuhan"

    BalasPadam
  2. salam Fauzi,

    Liwat atau lewat. Atau ada apa-apa di sebalik
    pengunaan perkataan liwat?

    Tangan yang di atas
    lebih baik dari
    yang di bawah

    BalasPadam

Belum bertajuk

  Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih