(Kutemui seorang tua yang kukenali puluhan tahun dulu. Dulu dia membuka gerai di tepi jalan dan aku selalu makan sambil bersantai dan berborak dengannya. Isterinya yang agak jauh lebih muda darinya turut membantu perniagaan itu. Dan kali ini ketika kutemui, dia sudah kehilangan semua itu...dia telah diusir oleh keluarganya ..dan dengan daif kulihat dia mengharung sisa usia yang kosong...di jalan-jalan kota dan bermalam di mana-mana. Dan kutulis puisi ini pada ketika fikiranku sedang sarat memikirkan rencah-rencah hidup manusia)
aku melangkah ke aspal yang garing
dengan sebatang tongkat
kukutip sampah-sampah kalian
di sebatang tiang lampu
di lorong yang berliku
kurebahkan diri
membelek kotak-kotak mimpi
duhai tuan
izinkan aku mengunyah hidup
di lantai waktuku yang bersisa
fauzirashid