28 November 2010

Puisi Sepi1

ke mana suara itu menghilang
tika kau dendangkan padaku
lagu cinta dan senandung rindu
lantas aku di sini
kau biarkan termanggu-manggu sepi di kamar sunyi
menyendiri...

ke mana perginya pelangi itu menyepi
di sebalik langit jingga yang bergerimis
tika kau tunjukkan padaku
jalur-jalur warna yang mengasyikkan
lantas harapanku membunga dan
kau tinggalkan jua aku di sini
umpama awan senja yang bergantungan

ke mana berlalunya angin semilir yang menghilir
tika kau membelai rerambutku dan
menyentuh pipiku lembut
lantas aku di sini
di tepian sepi
melihat tapak-tapak kakimu yang
kau tinggalkan di pepasir mimpi

akulah pantai
penunggu ombak yang setia
kalau engkau mengerti...

fauzirashid
(buat teman...)

5 ulasan:

  1. aduh...romantiknya..., seperti kita
    muda-muda dulu !

    BalasPadam
  2. Siapakah yang kau rindu?
    Ah... sungguh menyentuh hati puisi ini.

    BalasPadam
  3. Tuhanku, kalaulah dia
    mengerti ..

    BalasPadam
  4. bicara tanpa suara, terkadang lebih termakna...

    BalasPadam

Belum bertajuk

  Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih