28 November 2010

Puisi Sepi1

ke mana suara itu menghilang
tika kau dendangkan padaku
lagu cinta dan senandung rindu
lantas aku di sini
kau biarkan termanggu-manggu sepi di kamar sunyi
menyendiri...

ke mana perginya pelangi itu menyepi
di sebalik langit jingga yang bergerimis
tika kau tunjukkan padaku
jalur-jalur warna yang mengasyikkan
lantas harapanku membunga dan
kau tinggalkan jua aku di sini
umpama awan senja yang bergantungan

ke mana berlalunya angin semilir yang menghilir
tika kau membelai rerambutku dan
menyentuh pipiku lembut
lantas aku di sini
di tepian sepi
melihat tapak-tapak kakimu yang
kau tinggalkan di pepasir mimpi

akulah pantai
penunggu ombak yang setia
kalau engkau mengerti...

fauzirashid
(buat teman...)

26 November 2010

Penenun Benang Bangsa

aku mahu membicarakan tentang benang bangsa sejujurnya

biarkan wirawan menjalin
bebenang pakan dan bebenang lunsin
menjadi sehelai kain

sejujurnya aku dapat merasakan
wirawan kan menjadi penenun terbilang
andainya dihulurkan sebilah jarum cinta
buat menenun benang bangsa

panji nusakan berkibar megah
sejadah jiwakan menghampar wadah

fauzirashid

23 November 2010

Merapi -26 Oktober 2010

i.
betapa
sakitnya sebuah gunung
terlalu derita dia
sehingga....

airmatanya lahar berdarah
menuruni lurah-lurah diri
melecurkan benih-benih yang tumbuh
dalam lekuk-lekuk hidup

ii.
betapa
amarahnya sebuah gunung
terlalu murka dia
sehingga....

bentakkannya debu berhambur
menjadi puntung-puntung hitam
meleburkan mereka-mereka yang berdoa;
mereka-mereka yang alpa

fauzirashid

19 November 2010

Usia 50an

i.
lembar-lembar putih
telah tumbuh pada
ubun kepalaku
yang kian
kematu

ii.
tersentak...
aku telah
melewati garisan itu

iii.
setapak langkahku
terlalu kecil
buat mengubah dunia

fauzirashid

15 November 2010

Mbah Maridjan

dalam
lahar cair yang mengalir
dia kaku
sujud mengadap tuhan

tatkala mahu mengunci
muntahan merapi
demi taat setia
pada nusa

tuhan lebih menyayanginya

fauzirashid
Salam aidil adha 1431H
mengingati pengorbanan seorang yang bernama mbah marijan

12 November 2010

Dia Mufti?

letak ancak
jampi serapah
untuk tegak rumah

latok mufti kata
itu bukan syirik

betulke latok mufti ni?

kalau begitu
apakah taarif syirik itu
perlu diperbaharui
hanya untuk
menghalalkan si zamri
yang tak pernah ambil peduli

fauzirashid

09 November 2010

Rindu

di pintu rindu
ingin selalu
kusebut namamu

ingin sekali
kuhulurkan sebuku
benangku yang biru

ingin sekali
bersamamu
mendaki pelangi
di senja yang
bergerimis

di pintu rindu
ingin selalu
kurangkulmu

fauzirashid
(mungkin engkau tidak mengerti)

08 November 2010

Di Lebuhraya Kehidupan

i.

dari sudut-sudut yang berbeda
kulihat warna berbeda-beda
pada papan tanda yang berkilat
ditepi lebuhraya

dari sudut-sudut yang berbeda
kulihat watak juga berbeda-beda
pada papan diri seorang dia
yang terpaku menunggu di lebuhraya

ii.

aku menjadi kaget
melihat lalulintas kehidupan
yang sesak dan memburu

betapa manusianya kita
bisa berubah watak
dan tidak lagi punyai diri sendiri
hanyut dalam arus lebuhraya
kehidupan yang gawat

fauzirashid

01 November 2010

Salam 1 Negara

satu negara
bicara dubur
seorang dia yang
gagal sekolah

bisa jumpa piem
tuntut rm
bicara dubur
seorang dia yang
sangat masyhor
pun diatur

satu negara
bicara dubor
seorang dia yang
tak mandi hadas
tak ke tandas
berlendir tiga hari
bikin bukti

salam 1 negara
bicara hanya lubang dubur
seorang dia yang
sangat masyhor

peguam negara yang tersohor
hakim yang terarif dan tersohor
doktor dan pakar yang tersohor
semua bicara dubur
seorang dia
yang gagal sekolah


fauzirashid
(maaf...puisi ini lahir dari dalam tandas
sebuah masjid yang hapak)

Belum bertajuk

  Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih