di hadapan jemaah
seorang khatib tua
tetap mahu
berdiri di mimbar
sambil terketar-ketar
membaca khutbah
yang tidak lagi kami fahami
biji dan buah
di belakang mimbar
kulihat bandul terus berayun
menggerakkan jarum waktu
dengan iringan bunyi tik-tak tik-tak
meretakkan lagi
rekahan dinding
masjid kami
fauzirashid
(di masjid Tanjung Kepah..Pagi Syawal)
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Belum bertajuk
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
pelangi kembali melengkung dilangit mendung pada senja yang menjingga menibarkan tujuh warna gerimis ada laungan keramat bersama beburung ya...
-
kau terus membiarkan tanda soalmu melengkong dihujung gerabak pertanyaan diri sedang di bawahnya sengaja kau letak sebutir batumu yang berat...
Imam tua, jam bandul, dinding masjid tua
BalasPadammembayangkan 'reformasi yang patut berlaku
tetapi tidak pernah, melainkan mengulang semula'