05 April 2010

Buat Ayah

i.
dengan sebilah pisau yang bengkok
sebuah pelita yang nyala di kepala
dia mengayuh setiap subuh
membawa kantung yang kosong
menggureh rezeki pada pohon-pohon
yang masih terlena

dengan itu
dia mampu mengadakan susu kami
sepinggan nasi seisi keluarga

ii.
ayah
pengorbananmu terlalu mulia
buat kami

fauzirashid
(mengenang jasa ayah yang memelihara kami...seorang penoreh getah...tidak sempat menikmati segala hasil kejayaan kami...lalu engkau pergi dijemput tuhan...alfatihah...pengorbananmu tidak dapat kami balas)
5.4.10

4 ulasan:

  1. salam fauzi,

    Jasa yang tak terbalas,
    Kasih sejati hingga
    ke akhir hayatnya

    Harapannya yang itu,
    hanya satu, agar

    Anak-anaknya menjadi
    orang

    BalasPadam
  2. faziz
    ikhlas, puisi ini terlalu mengesankan
    perjalanan kita lalui, hampir sama.
    al fatehah buat ayahanda...tiada terbalas jasa

    BalasPadam
  3. fauzi..salam
    ikhlasnya puisi ini amat menyentuh hati
    pada liku perjalanan silam yg payah
    aku juga kehilangan ayah
    ketika usia mentah..

    BalasPadam
  4. Aku selalu bertembung arwah dengan basikal tuanya sewaktu subuh ketika aku berjalan kaki ke sekolah, semuga tuhan menempatkannya di kalangan orang-orang beriman.

    BalasPadam

Belum bertajuk

  Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih