i.
dengan sebilah pisau yang bengkok
sebuah pelita yang nyala di kepala
dia mengayuh setiap subuh
membawa kantung yang kosong
menggureh rezeki pada pohon-pohon
yang masih terlena
dengan itu
dia mampu mengadakan susu kami
sepinggan nasi seisi keluarga
ii.
ayah
pengorbananmu terlalu mulia
buat kami
fauzirashid
(mengenang jasa ayah yang memelihara kami...seorang penoreh getah...tidak sempat menikmati segala hasil kejayaan kami...lalu engkau pergi dijemput tuhan...alfatihah...pengorbananmu tidak dapat kami balas)
5.4.10
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Belum bertajuk
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
bila malam pekat kita makin dekat makin dekat makin dekat makindekat malam semakin pekat kita semakin dekat semakin dekat semakindekat fau...
-
pelangi kembali melengkung dilangit mendung pada senja yang menjingga menibarkan tujuh warna gerimis ada laungan keramat bersama beburung ya...
salam fauzi,
BalasPadamJasa yang tak terbalas,
Kasih sejati hingga
ke akhir hayatnya
Harapannya yang itu,
hanya satu, agar
Anak-anaknya menjadi
orang
faziz
BalasPadamikhlas, puisi ini terlalu mengesankan
perjalanan kita lalui, hampir sama.
al fatehah buat ayahanda...tiada terbalas jasa
fauzi..salam
BalasPadamikhlasnya puisi ini amat menyentuh hati
pada liku perjalanan silam yg payah
aku juga kehilangan ayah
ketika usia mentah..
Aku selalu bertembung arwah dengan basikal tuanya sewaktu subuh ketika aku berjalan kaki ke sekolah, semuga tuhan menempatkannya di kalangan orang-orang beriman.
BalasPadam