kulihat layar-layar peribadi
yang tertinggal
ada yang mengecil terus
ada yang masih terpampang di tembok diri
menjadi mimpi membikin sepi
ada yang umpama
jejak-jejak yang hilang
ditelan bayang
bahawa
kehidupan ini adalah
sebuah kembara
yang kadang tersinggah ke lembah hiba
atau ke dataran kontang
suka duka
fauzirashid
(Dari dairi lama)
8.3.89
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Belum bertajuk
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
pelangi kembali melengkung dilangit mendung pada senja yang menjingga menibarkan tujuh warna gerimis ada laungan keramat bersama beburung ya...
-
kau terus membiarkan tanda soalmu melengkong dihujung gerabak pertanyaan diri sedang di bawahnya sengaja kau letak sebutir batumu yang berat...
Kenangan lama terusik? Segalanya, b
BalasPadamagai mimpi.
salam sahabat,
BalasPadamBahwa kita semua adalah musafir,
sebagaimana sajakku yang itu
Musafir Lalu
Kita cuma musafir lalu
Ditiup angin tinggal habuk
terkena kotor dan debu
Kita cuma musafir lalu
Singgah sebentar di tepi kali
meneguk nyaman air sesekali
Kita cuma musafir lalu
Jangan tetap di sesuatu
langkah kaki dengan sepatu
Kita cuma musafir lalu
Jauh perjalanan beribu batu
biasa tak sempat mati begitu
Kita cuma musafir lalu
Apa tiada dicari walau perit
Apa ada dipegang walau sedikit
Kita cuma musafir lalu
Ke negeri akhirat kekal abadi
Ke hadrat Tuhan mau bersemadi
Musafir-musafir!
Kita cuma musafir lalu
salam rakan yang setia
BalasPadamsatu kenangan mengusik jiwa
salam abuyon
bertepatan puisimu ini
kita adalah kembara
yang sebentar cuma
melalui juzuk-juzuk suka duka...