08 Januari 2010

Seorang Tua & Kota

seorang tua
asyik mengunyah takdir
di birai tangga;
mendengar derap sepatu
menyeret kehidupan
dalam arus waktu

dia yang tahu;
suka duka kota ini
dalam keringat dan tangis
menadah ludah dan najis
maki hamun dan hon-hon
dalam lalu lintas yang deras

dia yang tahu
seorang tua itu
mengunyah waktu

fauzirashid
kota bandung
disember 2006

5 ulasan:

  1. Salam,
    Kota seperti orang muuda yang penuh semangat dan aktif. Sudah tentu bertentangan dengan sifat orang tua.
    Sajak yang menarik.

    BalasPadam
  2. Salam Faziz Ar,

    "aku juga sedang mengunyah waktu, larut di dalam sendi-sendinya - menjadikan ketuaan ini suatu hakikat",

    "puisi ini amat memikat pilihan diksinya".

    BalasPadam
  3. salam Fauzi,

    Mereka itulah yang memeriahkan
    kota-kota, malam atau
    siangnya

    BalasPadam
  4. Puisi ini boleh ditafsirkan lebih panjang
    dan lebih kompleks. Sebaliknya aku hanya menulis puisi ringan di halamanku, ku harap sesuai dengan khalayak

    BalasPadam
  5. 'menghitung hari, menghadam waktu'

    BalasPadam

Belum bertajuk

  Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih