01 Oktober 2009

Kelkatu Dan Rindu

kelkatu-kelkatu malam
mendakap dinding neon
dalam kehangatan rindu yang mendalam

dik kehangatan rindu yang mendalam
sayapnya patah
seekur demi seekur gugur ke aspal basah

merekapun gugur ke aspal basah
dengan hati yang patah
dalam rintik gerimis mereka menangis

dalam rintik gerimis mereka yang menangis
lalu digilis
roda yang ligat
roda yang lewat
malam yang kejam
malam yang diam

fauzirashid
1.10.09

5 ulasan:

  1. 'gerimis malam yang mengenaiku
    menyiat kulitku
    merobek hatiku
    yang penuh rindu
    kepada kamu'

    BalasPadam
  2. malam yang diam
    aku temui ketenangan...
    hati yang patah sudah tak aku rasa
    biarlah berbaring saja
    pada aspal yang basah...

    BalasPadam
  3. Saya suka rangkap ketiga.. salam puisi tuan.

    BalasPadam
  4. Salam Faziz Ar,

    "indah dan tersendiri".

    BalasPadam
  5. saya suka benar pada kelkatu. seperti saya tuliskan disini juga http://aisyahuseinrais.blogspot.com/2008/12/kelkatu-dan-rajawali.html.

    dan yang tuan tulis ini, buat saya sayu.

    BalasPadam

Belum bertajuk

  Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih