kami pun beratur mahu beli gula
(beli gula pun kami terpaksa buang masa)
sekilo cuma kata mereka
tak apalah..
bila buka puasa
ingin canai kuih
makan sama-sama kalau boleh
bila sampai dikaunta
kata tokeh
gula habih
"ini negara tycoon yang punya..."
ada kuasa tak jadi apa
ini ketua tycoon yang biaya
kami beratur lagi
ingin cari gula
mahu buat dadih
minum sama-sama kalau boleh
bila sampai dikaunta
kata tokeh
gula habih
sah
ini negara tycoon yang punya!
fauzirashid
(kami beratur untuk dapat sekilo gula. beratur panjang di market super. kedai runcit langsung tak mandang. kata mereka orang sorok. orang seludup. berapa banyak orang boleh sorok? orang boleh seludup berapa banyak? melainkan tycoon sorok. nanti naik harga..pasti gula belonggok.)
22.8.09
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Belum bertajuk
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
pelangi kembali melengkung dilangit mendung pada senja yang menjingga menibarkan tujuh warna gerimis ada laungan keramat bersama beburung ya...
-
kau terus membiarkan tanda soalmu melengkong dihujung gerabak pertanyaan diri sedang di bawahnya sengaja kau letak sebutir batumu yang berat...
Salam
BalasPadamApa jadi pada kita,para marhain di negara dimiliki tycoon.
Inilah akibat kepemimpinan politik lemah, masing-masing asyik fokus tangkap/keji musuh politik, tycoon dibiarkan menjadi maharaja.
hidup memang kadang egitu kacau seperti itu..beberapa orang mendominasi dan monopoli sebuah kebutuhan bersama...sementarayang lainnya sibuk mencari namun tak terpenuhi..
BalasPadam:D
salam sahabat,
BalasPadamMembaca patahmu,
pahitnya gula
kurasa
Lebih pahit dari segala
apa yang pahit
Taikun, kau cekup
manis kami