10 Julai 2009

Pertanyaan

pada catatan bikinan dihujung salur galur laluanku itu
seekur garis melengkong tiba-tiba duduk mencangkung di atas sebutir noktah
entah mengapa gerangan ia musti meyibukkan diri duduk dihujung
tak lagi dapat kuteruskan bicara, terkedu kernanya
mencari jawaban yang tak pasti kutemui hingga kini

'lantas apa yang kau cari dalam hidup'
'gerangan apa kau harus terus menulis puisi dan puisi itu kau lontarkan untuk apa - untuk siapa'
tak dapat ku nyahkan ia tetap hadir berbondong-bondong
bisa mengheret ku perlahan-lahan ke gaung diri
namun kupasti... !
dialah yang sering kulihat duduk mencangkung
di atas sebutir noktah
dihujung degup jantung

fauzirashid
10.7.09

2 ulasan:

  1. Tanpa Nama11/7/09 5:52 PG

    dalam puisi itulah diamnya makna yang kau cari,
    perlu kau teroka segala isi dengan minda yang tidak menyenget,
    namun jangan kau lantas memberi kepastian karena aksara itu bisa berubah.

    BalasPadam
  2. tk aney azri
    tanda soal yang ku letakkan dihujung puisi
    adalah ketidakpastian yang menuntut jawaban.

    BalasPadam

Belum bertajuk

  Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih