30 Jun 2009

Puisi Pada Pintu

i
saban waktu
rezeki masuk dan pergi

ii
dibendul itu
seorang ibu tua duduk menanti
anaknya tak kembali..

iii
menutup kepalsuan
membiarkan kebenaran bertamu

iv
diapun mengizinkan
kalau kau sudi bertandang

fauzirashid
30.6.09

4 ulasan:

  1. Salam Faziz ar,

    "ini berlaku dalam dunia realiti, anak meninggalkan seorang ibu apabila hidup dalam dunia sendiri - melupakan kasih sayang seorang ibu".

    BalasPadam
  2. Ulasan ini telah dialihkan keluar oleh pengarang.

    BalasPadam
  3. ibu yang menanti di daun pintu
    kadang menyingkap tirai tabir
    kembali ke dapur
    masak lagi
    makanan kegemaran anaknya
    masak lemak cili api
    berharap makan bersama
    masih tidak juga
    mungkin bukan hari ini
    esokkah? lusa?
    tak apa biar terus menanti
    anak tersayang memberi salam
    cium jari berurat tua
    tak sabar si ibu mencium dahi muda
    rindu bau ubun-ubun anaknya
    pulanglah...

    BalasPadam
  4. salam..
    pintu kan terus terbuka
    untuk kita muhasabah bersama
    ibu yang dipintu bisa memaafkan anaknya
    sekiranya tersedar dari keterlanjuran...

    pintu kan terus terbuka
    untuk kita merenung lalulintas kehidupan...

    BalasPadam

Belum bertajuk

  Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih