disetiap penjuru tiada lagi daratan
semua bergerak di sini dimana-mana
di dalam perahuku ini bersama isinya
terulang aling
hujan, angin dan air laut berkuasa di sini
kita hanya sebahagian kecil. bisa diperlakukan apa saja
setiap masa dari setiap penjuru
matahari tidak dapat menolong kami. dibulut awan entah kemana
dan kulihat di sana
perahu-perahu seperti perahuku juga
mengadu nasib dalam suasana ini
membiarkan diri ditiup angin. ditumpu gelora lautan. ditimpa hujan
kita bisa diperlakuan apa saja di sini
tanpa dapat bertahan dengan fikiran dan tenaga tiada guna
dan kalian masih meneguk air mabuk itu
air tradisi nafsu dan tanpa kalian tahu laut murka
kerana air laut yang terlalu suci ini dan air yang kalian teguk itu
terlalu rakus dan jijik. laut benci
kudengar raungannya memberi amaran. kalian tidak mendengarnya.
fauzirashid
6.7.87
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Belum bertajuk
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
pelangi kembali melengkung dilangit mendung pada senja yang menjingga menibarkan tujuh warna gerimis ada laungan keramat bersama beburung ya...
-
kau terus membiarkan tanda soalmu melengkong dihujung gerabak pertanyaan diri sedang di bawahnya sengaja kau letak sebutir batumu yang berat...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan