Keluarga Seniman
(buat sebuah keluaga seniman yang kutemui di National Museum of Modern Art di Ueno Park)
sisuami bertungkus lumus memahat
galur-galur fikiran
membentuk liku-liku pada sebonggol batu
sewaktu mencantumkan ketulan-ketulan
peluh tumbuh
asap rokok menjadi awan di langit
lalu dia berdiri mengelilingi
memerhati fikiran sendiri
setelah benar-benar puas dia menghembus nafas
dan menamakannya ‘Opera’
siisteri pun bertungkus lumus mengukir
galur-galur perasaan
membentuk garis-garis pada rekahan kayu
sewaktu mencantumkan dahan-dahan
peluh tumbuh
di kepalanya ada sebakul ikebana
lalu dia berdiri mengelilingi
memerhati perasaan sendiri
setelah benar-benar puas dia menarik nafas
dan menamakannya ‘Disease’
sewaktu di katil
bersama di selimut kecil
suami megembangkan jari-jari
merangkul awan biru
isteri membuka dada
di situ menguntum berjuta ikebana
lipas kulihat merangkak ke ruang
cuba mentafsirkan gerak-gerak bayang
fr
tokyo
31.8.87
30 April 2009
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Belum bertajuk
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
Di sangkak tradisi Dieramnya generasi buat menyambung legasi Menetaslah wajah-wajah baru dari kehangatan kasih
-
pelangi kembali melengkung dilangit mendung pada senja yang menjingga menibarkan tujuh warna gerimis ada laungan keramat bersama beburung ya...
-
kau terus membiarkan tanda soalmu melengkong dihujung gerabak pertanyaan diri sedang di bawahnya sengaja kau letak sebutir batumu yang berat...
Bait2 yg puitis, tersusun baik.
BalasPadamSalam puisi saudara.
Terima kasih atas kunjungan semuga ketemu lagi...
BalasPadam